INTIP KARAKTER SESEORANG MELALUI TULISAN TANGAN (GRAFOLOGI) | TIPS MEMBACA KEPRIBADIAN SESEORANG MELALUI GRAFOLOGI. Manusia sulit berpura-pura soal "jerohannya". Ada beragam jejak yang bisa dibaca orang tentang kepribadiannya. Bahkan orientasi seksual pun terpampang jelas melalui beberapa anggota badan. Salah satu tanda untuk menguak hal itu adalah tulisan tangan. Baca juga TIPS HINDARI BAHAYA KECELAKAAN DI KAMAR MANDI | Bahaya Selalu Mengincar di Kamar Mandi dan ALBUM BARU GIRLBAND KOREA '2NE1' | 2NE1 Rilis Album Jepang Perdana Maret 2012
Ya, tulisan tangan yang sudah jarang kita lakukan seiring maraknya layanan pesan singkat dan surat elektronik itu bisa menjadi pintu gerbang buat mengorek kepribadian dan karakter kita. "Tak bisa disangkal lagi bahwa tulisan tangan seseorang itu khas. Karakteristik bentuknya tidak bisa benar-benar ditiru oleh orang lain," tulis Camillo Baldi dalam bukunya A Method to Recognize the Nature and Quality of a Writer. Buku ini diterbitkan tahun 1622 dan diyakini menjadi buku pertama yang menganalisis tulisan tangan. Camillo sendiri adalah dokter dan filsuf dari Italia serta guru besar di Universitas Bologna.
Tulisan tangan memang bukan hasil karya tangan semata. Ada yang menyatakan bahwa tulisan tangan seharusnya disebut dengan tulisan otak sebab perintah gerak yang membuat tulisan berasal dari otak, bukan dari tangan. "Makanya tidak aneh jika ada orang yang bisa menulis menggunakan kaki," kata Achsinfina H.S.,CHA, grafolog yang berpraktik di kawasan Bintaro.
Menurut Sinta, begitu Achsinfina H.S.,CHA dipanggil, karakter seseorang merupakan rangsangan dari lingkungan sejak kecil hingga besar. Bentuk atau ukuran huruf seseorang bisa saja berubah, tapi gerakan spontan saat anak-anak membuat "tulisan cakar ayamnya" akan tetap terlihat.
90% lebih akurat
Untuk bisa dianalisis tentu saja kita harus menyerahkan hasil tulisan tangan kita. Sinta mensyaratkan minimal kita membuat 15 baris tulisan. "Tiga baris sih sebenarnya oke-oke saja," kata wanita yang memperoleh Certificate Handwriting Analysis dari negeri Paman Sam ini. Tulisan tadi harus digoreskan di atas kertas HVS berbobot sekitar 80 g tanpa garis. Mengapa polos? Baseline atau kerataan tulisan ternyata termasuk faktor yang dinilai.
Tidak ada ketentuan harus menulis apa. Bukan cerita yang dinilai. Juga tidak perlu mengerahkan ingatan bagaimana membuat tulisan halus. Grafologi tidak melihat apakah tulisan Anda cantik atau berantakan. Cuma, untuk alat tulisnya harus menggunakan bolpoin standar. Lebih bagus warna hitam. Alat tulis seperti boxy atau pulpen, menurut Sinta, dapat membuat analisis bias sebab kuat lemah tekanan tulisan tidak terbaca.
Ada beberapa karakter dan goresan yang bisa digunakan untuk mengintip karakter seseorang. "Misalnya huruf o, i, atau t," kata Sinta. Perhatikan huruf "o" yang Anda buat. Jika tidak menutup sempurna pertanda Anda cenderung berbohong. Huruf "o" juga menguak seseorang apakah ia teliti atau tidak. Dari penulisan huruf "i" bisa ketahuan apakah seseorang peduli pada detail atau tidak. Sementara huruf "t" akan memberikan pembacaan soal kepercayaan diri. Tentu saja analisis tidak hanya melihat satu huruf saja. Aspek lain pun akan mempengaruhi penilaian karakter seseorang.
Besar kecil huruf (yang diukur menggunakan penggaris), fluktuasi tulisan (makanya, Sinta menyuruh kita menulis di kertas tanpa garis), kecondongan tulisan (apakah miring ke kanan, tegak, atau miring ke kiri), serta lebar tulisan merupakan beberapa aspek yang turut berperan dalam penilaian. Dari kecondongan tulisan, bisa diteropong kehidupan sosialnya. "Jika tulisannya miring ke kanan maka penulisnya memiliki kehidupan sosial yang bagus. Miring ke kiri, cenderung melihat diri sendiri sebagaicenter," kata Sinta yang mendalami grafologi karena keisengannya ini.
Sebenarnya, semua orang bisa mempelajari grafologi ini. Tidak ada kualifikasi khusus untuk menjadi grafolog. Hanya kemampuan untuk disiplin saja modalnya. Soal keakuratan penilaian, Sinta menyatakan bahwa di atas 90% analisisnya sesuai dengan karakter ternilai.
Berikut beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang,
1. Arah kemiringan huruf
- Ke kanan = ekspresif, emosional
- Tegak = menahan diri, emosi sedang
- Ke kiri = menutup diri
- Ke segala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten
- Ke segala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya
2. Bentuk umum huruf-huruf
- Bulat atau melingkar = alami, easygoing
- Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat
- Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman
- Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar
3. Huruf-huruf bersambung atau tidak
- Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak
- Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan (terlebih hubungan spesial).
- Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama
4. Spasi antar kata
- Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?)
- Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak
5. Jarak vertikal antar baris tulisan
- Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial
- Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara
- Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik
5. Interpretasi huruf ‘t’
-Letak palang (-) pada kail ‘t’
(-) Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya
(-) Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab
(-) Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin
- Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target.
- Tinggi-rendah palang (-) pada kail ‘t’
(-) Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang percaya diri atau pemalas)
(-) Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
(-) Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan
6. Arah tulisan pada kertas
- Naik/menanjak = energik, optimis, tegas
- Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul
- Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri
7. Tekanan saat menulis
- Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya
8. Ukuran huruf
- Makin kecil huruf yang ditulis, maka makin besar tingkat konsenterasi si penulis, begitu pula sebaliknya.
9. Sedikit tentang huruf “O”
- Adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil pada huruf “O”
- Kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah ke kanan.
intisarionline.com
INTIP KARAKTER SESEORANG MELALUI TULISAN TANGAN (GRAFOLOGI), TIPS MEMBACA KEPRIBADIAN SESEORANG MELALUI GRAFOLOGI, Belajar Grafologi, Cara Membaca Watak Seseorang Melalui Tulisan Tangan, Manfaat Grafologi, Belajar Grafologi
Sunday, February 5, 2012
INTIP KARAKTER SESEORANG MELALUI TULISAN TANGAN (GRAFOLOGI) | TIPS MEMBACA KEPRIBADIAN SESEORANG MELALUI GRAFOLOGI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment