Asupan Lemak Baik untuk Bayi | Manfaat Lemak untuk Bayi. LEMAK acapkali diasumsikan "jahat", mengandung kolesterol tinggi yang sering dituding sebagai penyebab kegemukan. Walau begitu, lemak sebenarnya baik untuk bayi. Tentu saja bukan sembarang lemak. Porsinya pun harus sesuai kebutuhan. Seperti apa sih?
Ingin mengetahui manfaat lemak untuk si kecil, simak pemaparan dr Laila Hayati, M.Gizi, SpGK dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, berikut.
Keunggulan lemak
Sama halnya dengan karbohidrat dan protein, tubuh pun membutuhkan lemak. Bayi, anak ataupun dewasa membutuhkan lemak yang merupakan 30 persen dari kebutuhan total kalori yang dibutuhkan. Kebutuhan asupan makan adalah: karbohidrat 55–60 persen, lemak 25–30 persen, dan protein 15-20 persen.
Bagi bayi, lemak diperlukan untuk pertumbuhan sel. Ia berfungsi menjaga keutuhan dan perkembangan dinding sel termasuk sel otak. Sel otak berkembang dengan adanya Omega 3 dan Omega 6.
Selain baik untuk dinding sel, penyerapan vitamin juga membutuhkan lemak. Jadi, jika lemak berkurang, vitamin yang akan dilarutkan dalam tubuh juga akan berkurang. Selain itu, lemak juga berperan memelihara kulit, rambut, melindungi organ penting, seperti ginjal, liver, dan organ reproduksi, serta menjaga badan agar tetap hangat.
Bedakan lemak baik dan jahat
Perlu diketahui, lemak terdiri dari lemak jenuh, lemak tak jenuh dan lemak trans. Jika ingin memilih lemak sehat, pilihan terbaik adalah lemak tak jenuh.
Di antara ketiganya, lemak jenuh dan lemak trans merupakan yang kurang sehat sehingga sering disebut lemak jahat. Keduanya bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein atau kolesterol "jahat") yang tak baik bagi kesehatan jantung.
Mentega, minyak kelapa sawit, santan cair, lemak hewan, minyak kelapa adalah yang termasuk lemak jenuh. Sementara lemak trans, terdapat pada minyak sayur yang dihidrogenasi, produk-produk bakaran (seperti crackers dan kue), serta makanan yang digoreng.
Lalu, bagaimana dengan lemak baik? Lemak tidak jenuh tersebut antara lain bisa diperoleh dari minyak zaitun (olive oil), minyak kacang, minyak sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, atau minyak kedelai.
Omega 3
Salah satu jenis lemak tak jenuh yang sangat baik untuk bayi adalah asam lemak Omega 3. Sumber Omega 3 adalah ikan yang hidup di laut dalam, seperti salmon, tenggiri, dan sayur-sayuran hijau seperti brokoli, kangkung dan bayam.
Seringkali peran Omega 3 ini bekerja sinergis dan didukung keberadaan Omega 6. Beberapa manfaat Omega 3 didukung, bahkan hanya bisa muncul oleh keberadaan Omega 6 (banyak terdapat dalam beberapa makanan seperti sumber minyak nabati, minyak jagung, kacang kedelai, dan kacang-kacangan lainnya).
1 banding 3
Selama ini, di dalam makanan kemasan atau siap saji untuk bayi, kandungan Omega 6 lebih banyak ditemukan daripada Omega 3. Di sinilah diperlukan ketelitian Moms dalam mengatur menu si kecil agar tidak diasup secara berlebihan. Akan lebih baik bila Moms memasak sendiri menu si kecil sehingga bisa mengatur proporsi yang diperlukan secara pas.
Ya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi Omega-6 berlebih akan berdampak pada meningkatnya peluang terkena berbagai penyakit dan depresi. Tapi itu tak akan terjadi jika perbandingannya seimbang. Sebaiknya perbandingan Omega 3 dan Omega 6 adalah 1 : 3, tak boleh berlebihan.
Proporsi ideal
Bayi memang membutuhkan semua jenis asam lemak, hanya perbandingannya harus seimbang antara karbohidrat, lemak dan protein. Untuk bayi di bawah 6 bulan, kebutuhan akan karbohidrat, lemak dan protein sudah tercukupi di dalam ASI.
Setelah bayi berusia di atas enam bulan, nutrisi dari ASI tidak mencukupi lagi, harus sudah diperkenalkan dengan makanan lain yakni MPASI (misal bubur susu, bubur buah).
Nah, umumnya pada usia tujuh bulan, bayi mulai mengenal rasa dan diperkenalkan dengan makanan yang lebih padat seperti nasi tim. Di sini Moms bisa menambahkan minyak sayur (Omega 6) atau minyak zaitun (Omega 9) pada makanannya maksimal satu sendok teh dalam satu hari.
Tetapi tak perlu menambahkan keju atau mentega di dalamnya. Memang, keju atau mentega akan membuat rasa makanan menjadi lebih gurih. Tetapi sebenarnya, penambahan lemak tersebut tidak perlu. Karena ayam, ikan, daging, atau telur yang Moms tambahkan pada buburnya, sudah mengandung lemak. Jadi, kadar lemak yang terkandung di dalam makanannya sudah cukup!
Seperlunya saja!
Ingat, tak perlu menambahkan lemak di dalam makanan bayi secara berlebihan. Tak baik akibatnya, sebab kelebihan tersebut akan ditumpuk sebagai jaringan lemak di tubuh.
Kecuali, jika dirasa sangat perlu, misalnya berat badan bayi tidak meningkat, maka lemak boleh ditambahkan. Pada umumnya, minyak ikan lebih baik dibandingkan lemak-lemak lainnya.
Akan tetapi, hal tersebut perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter. Jangan asal menambahkan sendiri lemak tertentu ke dalam makanan si kecil dengan takaran yang berlebihan.
Agar bayi tidak kekurangan lemak...
- Bayi cukup mendapat ASI
- Berikan MPASI (sebagai tambahan)
- Sertakan makanan yang mengandung asam lemak Omega 3
- Bisa ditambahkan sedikit minyak sayur, jagung atau zaitun pada makanan si kecil maksimal satu sendok teh dalam sehari, BUKAN tiap kali makan! (Sumber: Mom & Kiddie)
okezone
Asupan Lemak Baik untuk Bayi, Manfaat Lemak untuk Bayi, Porsi Lemak untuk Bayi, Perbedaan Lemak Baik dan Lemak Jahat, Lemak Berdasarkan Jenisnya, Jenis Makanan Sumber Lemak Baik, Makanan yang Mengandung Lemak Jahat, Makanan yang Mengandung Omega 3, Penyakit yang ditimbulkan Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Omega 6, Tips Agar Bayi Tidak Kekurangan Lemak
Monday, October 17, 2011
Tips Memberikan Asupan Lemak Baik untuk Bayi | Manfaat Lemak untuk Bayi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment