Thursday, September 15, 2011

Senyawa Dalam Kunyit Mampu Obati Kanker di Kepala dan Leher | Khasiat Kunyit Untuk Mengobati Kanker

Senyawa Dalam Kunyit Mampu Obati Kanker di Kepala dan Leher | Khasiat Kunyit Untuk Mengobati Kanker. Kurkumin, komponen utama dalam kunyit yang banyak digunakan dalam bumbu kari ternyata mampu menekan jalur sinyal sel yang mendorong pertumbuhan kanker di kepala dan kanker leher. Kurkumin dapat bekerja dalam mulut pasien penderita kanker ganas kepala dan leher, serta mengurangi pertumbuhan kanker.

Penelitian ini menggunakan air liur manusia dan hasil penelitiannya telah dimuat pada 15 September dalam jurnal Clinical Cancer Research yang diterbitkan oleh American Association of Cancer Research.

"Tak hanya mempengaruhi kanker dengan menghambat jalur sel sinyalnya, kurkumin juga mempengaruhi air liur dengan mengurangi enzim sitokin, penyebab radang yang ada dalam air liur," kata Dr. Marilene Wang peneliti di UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Center seperti dikutip dari ScienceDaily, Kamis (15/9/2011).

Kunyit adalah rempah-rempah yang banyak digunakan di Asia Selatan, Asia Timur, dan Asia Tengah untuk memasak dan telah lama dikenal memiliki sifat obat, yaitu memiliki sifat anti radang.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat menekan pertumbuhan kanker tertentu. Selama bertahun-tahun, para perempuan di India telah menggunakan kunyit sebagai obat oles anti penuaan, mengobati kram selama menstruasi dan sebagai tapal pada kulit untuk mempercepat penyembuhan luka.

"Sebuah penelitian tahun 2005 yang dilakukan oleh Dr. Wang dan timnya menunjukkan bahwa kurkumin menekan pertumbuhan kanker kepala dan leher pada tikus. Dalam penelitian hewan, kurkumin diterapkan langsung pada tumor dalam bentuk pasta. Penelitian tahun 2010 yang juga dilakukan pada sel tikus menemukan bahwa kurkumin menekan pertumbuhan kanker leher dan kepala dengan cara mengatur siklus sel," kata Eri Srivatsan, profesor bedah dan peneliti Jonsson Cancer Center yang telah mempelajari kurkumin dan sifat anti-kankernya selama tujuh tahun bersama Dr. Wang.

Kurkumin mengikat dan mencegah enzim yang dikenal sebagai inhibitor kappa β kinase (IKK) yang mendorong pertumbuhan kanker. Dalam penelitian ini, 21 pasien kanker kepala dan leher memberikan sampel air liur mereka sebelum dan setelah mengunyah dua tablet kurkumin 1.000 miligram. Satu jam kemudian, sampel air liur diambil dan proteinnya diekstraksi untuk mengukur aktivitas kinase IKKβ.

Memakan kurkumin tidak hanya membuatnya melakukan kontak dengan kanker, tetapi juga dengan air liur, dan penelitian ini menunjukkan bahwa hal itu mengurangi tingkat sitokin dalam memperparah kanker.

"Sebuah laboratorium independen di Maryland mengkonfirmasi bahwa sitokin dalam air liur mendorong peradangan dan ikut membantu memberi makan kanker. Namun sitokin berkurang pada pasien yang mengunyah kurkumin dan menghambat jalur sinyal sel yang memicu pertumbuhan kanker," kata Wang.

Kurkumin memiliki efek penghambat yang signifikan, memblokir dua pemicu pertumbuhan kanker kepala dan kanker leher yang berbeda. Para peneliti yakin bahwa kurkumin dapat dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti kemoterapi dan radiasi untuk mengobati kanker kepala dan leher. Selain itu juga dapat diberikan kepada pasien yang berisiko tinggi mengalami kanker kepala dan leher, yaitu para perokok, mereka yang suka mengunyah tembakau, dan penderita infeksi virus HPV.

Agar efektif dalam memerangi kanker, kurkumin harus digunakan dalam bentuk suplemen. Meskipun kunyit digunakan dalam memasak, jumlah kurkumin yang diperlukan untuk menghasilkan efek klinis jauh lebih besar. "Mengharapkan efek positif melalui makan makanan yang dibumbui dengan kunyit tidaklah realistis," kata Wang.

Langkah berikutnya bagi Dr. Wang dan timnya adalah mengobati pasien dengan kurkumin untuk waktu yang lebih lama dan melihat efek penghambatannya dapat meningkat. Mereka berencana untuk mengobati pasien kanker yang dijadwalkan beberapa minggu berikutnya akan mendapat operasi. Mereka akan melakukan biopsi sebelum pemberian kurkumin dan pada saat operasi kemudian menganalisis jaringan untuk mencari perbedaan efeknya.

"Ada potensi untuk pengembangan kurkumin sebagai pengobatan pendukung untuk pasien kanker. Kurkumin tidak beracun, ditoleransi dengan baik, murah dan mudah diperoleh di toko makanan kesehatan. Meskipun penelitian ini cukup menjanjikan, penting untuk memperluas penemuan sehingga lebih banyak pasien yang mengkonfirmasi temuan kami," jelas Dr Wang.

Mencari cara lain untuk mengobati kanker kepala dan leher sangat penting karena pasien sering membutuhkan operasi dan kehilangan sebagian lidah atau mulut mereka. Efek samping yang muncul juga banyak, termasuk kesulitan menelan, mulut kering dan berpotensi mengalami kanker mulut yang lain kemudian hari. detikHealth

Khasiat Kunyit,Senyawa Dalam Kunyit Mampu Obati Kanker di Kepala dan Leher, Khasiat Kunyit Untuk Mengobati Kanker, Obat Kanker Alami

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...