Pola Makan Tepat Bila si Kecil Alergi | Makanan Pencetus Alergi Pada Anak.ASI adalah makanan terbaik untuk bayi alergi. Menurut temuan ilmiah, pencegahan alergi pada bayi sebaiknya dilakukan sejak dini untuk mengurangi risiko alergi pada anak.
Alergi merupakan salah satu penyakit yang diturunkan secara genetis. Angka kejadian alergi pada anak di Indonesia belum banyak diteliti, meskipun diyakini menunjukkan peningkatan.
Pada awal 1970-an, Prof Sibylle Koletzko mengungkapkan bahwa prevalensi alergi kurang dari 10 persen, tapi kini angkanya mencapai 20-30 persen. Dari faktor genetik, Profesor Koletzko menjelaskan bahwa anak yang memiliki riwayat alergi dari orangtuanya berisiko 20-85 persen terkena alergi.
Melonjaknya kasus alergi pada anak di Indonesia, selain disebabkan oleh faktor genetik, juga faktor lingkungan dan gaya hidup orangtuanya. Asupan gizi yang sesuai sejak dini sangat penting untuk mendukung dan mengembangkan sistem kekebalan alami sehingga mampu mengurangi risiko alergi.
Penyakit alergi sangat erat dengan daya tahan tubuh anak. Pada usia dini, tanda-tanda reaksi alergi biasanya adalah kelainan kulit (seperti ruam merah) dan gangguan saluran cerna (muntah dan lainnya).
“Dengan bertambahnya usia, reaksi alergi utama adalah pada sistem pernapasan seperti asma serta rhinitis. Bahan yang dapat mencetuskan alergi sangat bervariasi, seperti makanan, debu, bulu hewan, serbuk sari, kutu tungau, dan lainnya,” jelas Prof Sibylle Koletzko, Kepala Divisi Paediatrik, Gastroenterologi dan Hepatologi Ludwig Maximilians University of Munich, Jerman dalam siaran pers yang diterima okezone, Kamis (15/9/2011).
“Untuk Indonesia, lima besar makanan pencetus alergi pada anak adalah kelompok kepiting dan udang, kacang, makanan laut, telur, serta susu sapi," imbuhnya.
Sampai saat ini, faktor penyebab meningkatnya alergi belum dapat dijelaskan dengan pasti. “Namun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik, pola makan, gaya hidup, dan asap rokok selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko terjadi alergi pada anak”, lanjutnya.
ASI terbaik
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI mendorong perkembangan bakteri usus yang sehat, mengurangi risiko infeksi pernapasan atau pencernaan, dan membangun sistem kekebalan tubuh bayi dalam toleransi oral.
Prof Sibylle menjelaskan, setelah ASI eksklusif pada 6 bulan pertama, makanan pendamping ASI sebaiknya dikenalkan secara perlahan sementara ibu tetap melanjutkan pemberian ASI. Menurut ilmu pengetahuan terbaru, variasi sumber makanan yang berbeda dalam jumlah besar dapat diberikan pada 6 bulan kedua, termasuk makanan yang dapat menimbulkan alergi seperti telur dan ikan dengan tujuan membentuk toleransi.
Pengenalan makanan yang ditunda di kemudian hari tidak menunda terkena risiko alergi, dan karenanya hal ini tidak direkomendasikan lagi. “Jika menyusui tidak memungkinkan pada bayi dengan risiko alergi karena indikasi medis, direkomendasikan untuk memberikan formula hidrolisa parsial dengan 100 persen protein whey yang telah terbukti menurunkan risiko alergi,” tambahnya.
Prof Sibylle merujuk pada penelitian German Infant Nutritional Intervention (GINI) yang secara luas dikenal karena sifatnya yang netral. Didukung oleh pemerintah Jerman, studi GINI melibatkan 2.252 bayi dan diikuti perkembangannya sampai mereka mencapai usia 6 tahun. Penelitian menyimpulkan bahwa susu formula hidrolisa parsial dengan 100 persen protein whey efektif untuk mengurangi risiko dermatitis atopik hingga anak 6 tahun.Okezone.com
Pola Makan Tepat Bila si Kecil Alergi, Makanan Pencetus Alergi Pada Anak, 5 Makanan Pencetus Alergi, Mengatasi Alergi Pada Anak, Reaksi Alergi Pada Anak, Alergi
0 comments:
Post a Comment