Monday, January 9, 2012

WASPADAI FLU BURUNG MUNCUL LAGI DI INDONESIA | GEJALA & PENCEGAHAN FLU BURUNG

TIPS MENCEGAH FLU BURUNGWASPADAI FLU BURUNG MUNCUL LAGI DI INDONESIA | GEJALA & PENCEGAHAN FLU BURUNG. Sepanjang 2011 hanya ada 11 kasus Flu Burung di seluruh Indonesia dan relatif tidak terlalu mengancam lagi. Tapi di awal tahun ini, Flu Burung bikin kejutan lagi dengan jatuhnya 1 korban meninggal di Jakarta Utara dan 1 saudara korban harus dirawat karena diduga terkena flu burung. Baca juga TRIK PILAH PILIH MENU SEHAT DI RESTORAN | TIPS MAKAN SEHAT DI RESTORAN
Apa yang membuat flu burung bisa muncul kembali dan mengancam nyawa?

Pandemi influenza adalah kejadian yang tidak terduga tapi bisa berulang dan berdampak terhadap kesehatan, ekonomi dan sosial. Salah satu faktor kunci pandemi ini adalah virus tersebut muncul dengan kemampuan bertransmisi hingga bisa menyebabkan infeksi ke manusia.

Salah satu virus influenza yang masih berpotensi pandemi adalah virus H5N1 (flu burung), hal ini karena virus tersebut terus beredar luas di beberapa populasi unggas, seperti dikutip dari who.int, Senin (9/1/2012).

Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya pandemi adalah kemungkinan besar manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus tersebut sehingga bisa menyebabkan kondisi yang parah dan bahkan kematian.

Virus H5N1 pertama kali diidentifikasi tahun 1997 di Hong Kong, yang mana saat itu menyebabkan 18 orang terinfeksi dan 6 orang meninggal. Lalu muncul H5N1 di Asia pada tahun 2003 yang memiliki strain berbeda dengan flu burung tahun 1997.

Strain ini sekarang telah menyebar ke berbagai belahan dunia dengan adanya unggas-unggas yang bermigrasi serta perdagangan unggas. Kasus yang muncul pada manusia hampir semuanya adalah orang-orang yang kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi.

Virus dari avian flu ini menyebar melalui feses burung dan air yang terkontaminasi atau debu. Wabah flu burung ini telah diakui terjadi di sebagian besar negara di dunia dan strain yang menyebabkan kasus kematian tertinggi terjadi pada kelompok highly pathogenic avian influenza (HPAI).

Selain H5N1, virus influenza dari hewan yang juga dilaporkan bisa terinfeksi termasuk avian H7 dan H9 sedangkan dari babi ada virus H1 dan H3. Oleh karena itu harus mempertimbangkan risiko munculnya berbagai subtipe influenza dari berbagai sumber.

Gejala flu burung antara lain:
1. Timbulnya demam tinggi lebih dari 38 derajat Celcius
2. Sakit tenggorokan yang tiba-tiba
3. Batuk
4. Mengeluarkan ingus
5. Nyeri otot
6. Sakit kepala
7. Lemas mendadak
8. Timbulnya radang paru-paru (pneumonia).

Gejala tersebut mirip dengan gejala flu biasa. Jika tidak ditangani secara cepat dapat mengakibatkan kematian penderita.

Flu burung atau avian influenza (H5N1) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.

Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.

Pihak yang dinilai potensial menjadi sarana penyebaran flu burung, karena merupakan bagian dari rantai niaga unggas. Karena lingkupnya lebih luas, sasaran tersebut kemudian dibagi menjadi 8 kelompok kunci yakni:

1. Peternak unggas komersial
2. Peternak ayam kampung
3. Peternak bebek/itik
4. Pedagang dan pengangkut
5. Pemotong unggas
6. Penjual unggas hidup dan potong
7. Pengelola pasar, dan
8. Pelanggan dan konsumen

Kelompok inilah yang paling diutamakan menjadi garda terdepan agar flu burung tidak mewabah lagi. Kebiasaan memakan unggas sakit atau mengubur hewan menjadi salah satu contoh yang terus diterapkan. Kebersihan dan kesehatanunggas yang diperdagangkan menjadi perhatian utama.

Sementara warga Jakarta Utara yang diduga menjadi korban flu burung yang meninggal pada 8 Januari 2012 adalah Puguh Dwi yanto (23 tahun). Puguh meninggal setelah mengalami panas demam berkepanjangan semenjak malam tahun baru.

Puguh yang tinggal di Jalan Baru Ancol Selatan RT 10/6 No 30 Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara sempat dilarikan ke RS Satyanegara, Sunter. Puguh sehari-hari bekerja sebagai tukang las di sebuah bengkel di kawasan Sunter Garden.

Puguh sehari-hari diketahui sering kontak dengan burung merpati yang ia pelihara di sekitar tempat tinggalnya. Puguh sempat mengeluh menggigil pada malam pergantian tahun.
detik.com

WASPADAI FLU BURUNG MUNCUL LAGI DI INDONESIA, GEJALA & PENCEGAHAN FLU BURUNG, Virus H5N1, Pandemi Influenza, Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI), Cara Penyebaran Virus Flu Burung, Gejala Awal Tertular Virus Flu Burung

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...